Dobo-(RadarAruNews.com)-Ombudsman RI Perwakilan provinsi Maluku menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden keracunan makanan yang menimpa siswa di seluruh Indonesia dan di Maluku Barat Daya (MBD), terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihaknya terus mengawasi dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut, termasuk meninjau dapur penyedia makanan, untuk memastikan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar keamanan pangan yang ketat guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. kata Kepala Ombudsman Perwakilan Maluku Hasan Slamat, S.H., M.H.. kepada media ini saat dampingi Gubernur Maluku melakukan kunjungan Kerja di Desa Benjina Kabupaten Kepulauan Aru, Kamis ( 18 /09/2024)
"Sangat prihatin sekali terhadap keadaan yang terjadi yang kaitan dengan MBG di seluruh tempat bahkan di MBD juga ada yang keracunan olehnya itu secara Nasional ombudsman lagi melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan MBG ini supaya bisa ditentukan SOP-nya karena sampai hari ini untuk SOP pelaksanaan MBG (Makan Bergizi Gratis ) belum ada seperti penyediaan siapa yang bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa , maka dalam rangka untuk perbaikan ke depan, kalau misalnya perbuatan itu mengarah kepada tindak pidana bisa diarahkan ke Pidana, tetapi selama itu maladministrasi itu bisa diperbaikilah. Kata Slamet
"Saya prihatin sekali terhadap terjadinya pelaksanaan MBG kemudian terjadi keracunan di mana-mana olehnya itu ke depan harus dilakukan suatu pencegahan yang cukup supaya hal ini tidak boleh terulang lagi
Terkait kasus keracunan Makanan yang siswa di Maluku Barat Daya (MBD) khususnya di SMP PP Barat Barat, maka Ombudsman akan turun monitoring di Kabupaten MBD pada pekan depan.
" Kita rencanakan akan turun pekan depan di MBD untuk monitoring secara Langsung kasus di MBD dan juga ada unsur Pidana silakan ke rana hukum, tetapi jika ada unsur maladminstrasi maka kita akan perbaiki " tegas kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Maluku.
(H L)
Social Footer